Alahan Mati, 18 Desember 2024 – Nagari Alahan Mati, Kecamatan Simpang Alahan Mati, Kabupaten Pasaman, menggelar pelatihan penyelenggaraan jenazah pada hari Rabu, 18 Desember 2024. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas kader Tuo Malin dalam mengurus jenazah sesuai dengan tuntunan agama dan adat istiadat setempat.
Acara dibuka secara resmi oleh Wali Nagari Alahan Mati, Bapak Rivo Niswar, A.Md. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya pelatihan ini sebagai upaya mempersiapkan kader yang memiliki kemampuan dan kepekaan sosial dalam membantu masyarakat saat menghadapi prosesi pengurusan jenazah.
Sambutan juga disampaikan oleh Ketua Badan Musyawarah Nagari (Bamus) Alahan Mati, Bapak Riko M, yang mengajak seluruh peserta untuk mengikuti pelatihan dengan sungguh-sungguh. Camat Simpang Alahan Mati yang diwakili oleh Kasi Kesejahteraan Rakyat, Ibu Hemirok, S.H., turut memberikan dukungan dan apresiasi atas terlaksananya kegiatan ini.
Pelatihan menghadirkan narasumber dari berbagai instansi, yaitu Bapak Afdal Akhmad dari Seksi Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Pasaman dan Ibu Darosni, S.Ag., M.A. dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pasaman. Mereka memberikan materi lengkap mengenai tata cara penyelenggaraan jenazah secara syar’i serta nilai-nilai sosial dan budaya yang perlu dijaga dalam proses tersebut.
Peserta pelatihan terdiri dari kader Tuo Malin, baik laki-laki maupun perempuan, yang berasal dari setiap kampung di Nagari Alahan Mati. Para peserta antusias mengikuti berbagai sesi teori dan praktik yang diberikan.
Salah satu momen penting adalah praktek penyelenggaraan jenazah secara langsung dengan peserta bernama Olya Putra yang bersedia menjadi bahan praktek. Hal ini memberikan pengalaman nyata bagi seluruh peserta dalam memahami tahap demi tahap pengurusan jenazah.
Olya Putra menyampaikan kesannya usai mengikuti pelatihan, “Saya merasa senang dan terhormat bisa ikut langsung dalam praktek penyelenggaraan jenazah. Pelatihan ini sangat bermanfaat karena memberi kami ilmu yang benar tentang bagaimana mengurus jenazah sesuai dengan tuntunan agama dan adat. Semoga saya siap mengamalkan ilmu ini di lingkungan kampung saya.”
Selain itu, Novaliarni, salah satu kader perempuan Tuo Malin yang baru saja diangkat menjadi penyelenggara jenazah di wilayahnya, mengatakan, “Pelatihan ini membuka wawasan saya tentang pentingnya proses pengurusan jenazah yang benar dan penuh rasa hormat. Saya berharap dengan bekal ini saya bisa membantu masyarakat dengan baik dan meningkatkan pelayanan di kampung kami.”
Agusmar, kader Tuo Malin pria yang juga baru diangkat, menambahkan, “Menjadi penyelenggara jenazah bukan hanya soal teknis, tapi juga amanah sosial yang berat. Pelatihan ini membuat saya semakin siap dan percaya diri untuk menjalankan tugas ini dengan sebaik-baiknya.”
Pelatihan ini diharapkan menjadi langkah awal dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Nagari Alahan Mati, khususnya dalam bidang sosial keagamaan. Pemerintah nagari dan panitia berkomitmen untuk terus menyelenggarakan pelatihan serupa guna mendukung tugas-tugas kemasyarakatan.
Kegiatan diakhiri dengan doa bersama serta foto bersama antara narasumber, peserta, dan jajaran pemerintah nagari sebagai bentuk kebersamaan dan komitmen dalam menjalankan amanah.