Alahan Mati, 25 Juni 2025 – Pemerintah Nagari Alahan Mati, Kecamatan Simpang Alahan Mati, Kabupaten Pasaman, melaksanakan kegiatan Rapat Koordinasi dan Evaluasi bagi Kader Kesehatan Posyandu, Guru PAUD, dan Bidan Desa pada Rabu, 25 Juni 2025. Kegiatan ini dilangsungkan di kantor Wali Nagari Alahan Mati dengan antusiasme peserta yang tinggi.
Nagari Alahan Mati memiliki 20 orang kader kesehatan yang tersebar dalam 4 posyandu aktif, serta dua orang guru PAUD yang turut berperan penting dalam pendidikan anak usia dini. Rapat ini menjadi forum evaluasi bersama lintas sektor dalam meningkatkan pelayanan dasar masyarakat.
Rangkaian acara dipandu oleh Kasi Pelayanan, Eldo Isdanil, yang menyampaikan bahwa pertemuan ini penting untuk menyamakan persepsi, menyusun langkah ke depan, serta membahas kendala yang dihadapi selama ini di lapangan.
Sambutan disampaikan oleh Wali Nagari Alahan Mati, Bapak Rivo Niswar, A.Md. Beliau menyampaikan apresiasi atas kerja keras dan dedikasi seluruh kader, guru PAUD, dan bidan desa dalam menjalankan tugas pelayanan kesehatan dan pendidikan dasar masyarakat.
Wali Nagari menegaskan bahwa kolaborasi antara seluruh elemen sangat dibutuhkan untuk memperkuat pelayanan kepada masyarakat, khususnya bagi kelompok rentan seperti ibu hamil, balita, dan lansia.
Agenda pertama yang dibahas dalam rapat adalah pencairan PMT (Pemberian Makanan Tambahan) untuk ibu hamil, balita, dan lansia, serta insentif bagi kader kesehatan dan guru PAUD untuk Triwulan II tahun 2025. Pencairan tersebut dijadwalkan akan dilakukan setelah selesainya rapat koordinasi ini.
Namun demikian, khusus untuk PMT lansia, pemerintah nagari menyampaikan adanya penundaan pembayaran. Hal ini disebabkan oleh perubahan regulasi terkait pencairan Alokasi Dana Nagari (ADN) tahap II, yang saat ini masih dalam proses penyesuaian administrasi.
Wali Nagari menjelaskan bahwa PMT lansia tetap akan dibayarkan setelah seluruh proses regulasi dan penyesuaian selesai. Ia meminta pengertian dari para kader dan pihak terkait, serta menjamin hak para lansia tetap menjadi prioritas pemerintah nagari.
Selanjutnya, dilakukan evaluasi terhadap kegiatan kader dan guru PAUD selama Triwulan II. Evaluasi meliputi pelaksanaan posyandu, kehadiran sasaran (ibu hamil, balita, lansia), serta efektivitas kegiatan pembelajaran di PAUD.
Para peserta rapat menyampaikan laporan kegiatan masing-masing, termasuk kendala yang mereka hadapi di lapangan. Evaluasi ini menjadi penting dalam menilai capaian program serta mengidentifikasi area yang perlu perbaikan.
Pemerintah nagari menekankan pentingnya segera mengurus dokumen kependudukan untuk balita, seperti akta kelahiran dan Kartu Identitas Anak (KIA). Dokumen tersebut merupakan dasar dalam mendapatkan berbagai layanan publik.
Wali Nagari menyatakan komitmennya untuk memfasilitasi pengurusan dokumen tersebut melalui kerja sama dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Pasaman. Pendataan akan segera dilakukan melalui kader posyandu.
Poin penting lainnya adalah peningkatan kualitas laporan dari kader kesehatan dan guru PAUD. Kasi Pelayanan menegaskan bahwa laporan yang akurat dan rutin akan memudahkan pemerintah dalam perencanaan dan evaluasi program.
Seluruh kader diminta untuk lebih disiplin dalam menyusun dan menyerahkan laporan bulanan. Pemerintah nagari juga akan mengadakan pelatihan pelaporan untuk meningkatkan pemahaman teknis para kader dan guru.
Rapat juga menjadi wadah bagi peserta menyampaikan kendala atau permasalahan di lapangan, seperti kurangnya alat ukur kesehatan, tantangan geografis, rendahnya partisipasi masyarakat, hingga masalah teknis dalam pelaporan.
Pemerintah nagari mencatat semua masukan tersebut sebagai bahan evaluasi internal dan tindak lanjut bersama lintas sektor. Komitmen untuk mencarikan solusi secara bertahap terus digaungkan dalam rapat tersebut.
Salah satu solusi yang ditawarkan adalah penguatan koordinasi dengan puskesmas dan pihak kecamatan, agar hambatan yang bersifat teknis dapat segera ditangani bersama melalui sinergi lintas lembaga.
Wali Nagari juga menyampaikan rencana untuk melakukan pembinaan rutin dan berkala bagi para kader kesehatan, guru PAUD, dan bidan desa, guna memastikan peningkatan kapasitas dan pelayanan yang lebih optimal di masyarakat.
Di akhir acara, Wali Nagari kembali menegaskan bahwa kader kesehatan, guru PAUD, dan bidan desa adalah ujung tombak pelayanan publik. Ia mengajak semua pihak untuk terus bekerja dengan ikhlas dan penuh tanggung jawab.
Rapat koordinasi ini ditutup dengan semangat kebersamaan dan harapan besar agar seluruh program kesehatan dan pendidikan dasar di Nagari Alahan Mati dapat berjalan lebih efektif dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat.